Majalah PROSES SASTRA
Majalah PROSES SASTRA akan mengunjungi Anda setiap bulan, edisi perdana terbit 6 Februari 2009, bertepatan dengan ulangtahun Pramoedya Ananta Toer (PAT), sekaligus memperingati seribu hari PAT meninggalkan kita dan Indonesia yang dicintainya. Pada nomor pertama, Majelis Redaksi akan menurunkan esai terpilih, antara lain: SUFISME PERKOTAAN: Gairah Spiritual atau Pelarian; Sejarah Tasawuf di Indonesia oleh Abdul Hadi WM yang menganalisa sejarah gerakan tasawuf dan fenomena Sufisme Perkotaan di Indonesia. Sutardji Calzoum Bachri : Menulis di atas Tulisan. Dan tulisan tentang hari-hari terakhir Pramudya Ananta Toer yang terekam dalam Diary Pram. Disamping puisi/prosa dan esai terpilih dari sastrawan di seantero Indonesia.
Majalah PROSES SASTRA dikelola secara gotong-royong. Majelis redaksi belum bisa memberi honorarium kepada penulis, Majelis Redaksi mendapat inspirasi dari komunitas underground dalam mengelola zine (atau singkatan dari magazine) yang diterbitkan secara swadaya, do it yourself, berlandaskan kecintaan akan komunikasi dan menabur karya dn ide sastra yang mencerahkan.
Wartawan/editor PROSES SASTRA selalu dibekali tanda pengenal dalam menjalankan tugasnya. Terimakasih kepada narasumber dan lembaga yang membantu kelancaran tugas kami.
Redaksi mengundang Anda menyumbangkan tulisan: puisi/prosa/esai. Kirimkan tulisan maksimum 5 halaman, dalam format data digital melalui Surat-e: prosessastra@gmail.com.
Alamat Redaksi/ sirkulasi: PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.
Salam,
Helmi Haska
20.50 | | 0 Comments
Rezim Metafor
Baru saja aku selesai membaca ulang The Age of Mechanical Reproduction-nya Benjamin. Sebaris frasanya “. . .rasa kesetaraan universal benda-benda” aku rasa benar-benar menyentakan dan menjungkalkan seni dari kursi estetiknya. Membawanya pada himpunan benda-benda sehari-hari yang nilainya ditentukan oleh fungsi instrumentalnya dan harga tukarnya. Lalu ke mana cita-cita idiil dalam seni mesti ditanamkan? Kesenian telah dipecahkan cangkang luarnya dan dirogoh jantungnya oleh pencapaian tekhnologi. Hal ini mengingatkan pada penelanjangan drama dalam naskah Catastrophe, Bekcett.
Suatu malam, kira-kira dua minggu lalu, sebuah lakon drama monoplay dipanggungkan. Panggung dengan konsep halaman dipenuhi benda-benda di luar ukuran normal: buku-buku raksasa – selain kamar penjara yang cukup disimbolkan – . Seorang aktor yang mengingatkan pada sosok berviolinnya Chagall bergerak karikatural di atas panggung. Tekhniknya bersalin-salin peran dan berulang-ganti kostum di atas panggung dengan lejas (mengesankan rangkaian montasial), serta sapaan-sapaannya pada penonton seperti hendak memaksa Brecht hadir malam itu. Tapi tak. Penelanjangan macam itu bukan saja telah dilampaukan Catastrophe, bahkan telah menjadi tekhnik klise dalam lawakan-lawakan Srimulat untuk memaksa penonton tertawa.
Brecht tak mewariskan tekhnik-tekhnik terapan macam itu. Namun landasan yang menumpu penciptaan tekhnik-tekhnik itu, yakni, politik estetik. Pukulan polemis yang selain menyasar rezim naturalis juga (yang paling utama) menghantam ketaksadaran penonton di hadapan pemanggungan. Hal inilah yang dibutuhkan lapangan kesenian saat ini: Politik estetik.
Lapangan kesenian saat ini, khususnya sastra, tengah bergelung dalam tenung metafora. Hal apa yang lebih menyerupai tekhnik menyelubungi atau menyamarkan segala hal yang dikatakan. Tentu saja tekhnik artistik yang ditumbuhkan oleh kondisi-kondisi keterancaman ini –dengan cara lain adalah tekhnik mengatakan tanpa mengatakan – telah salah waktu.
Oleh karenanya kaji seni pun mengalami ketakcocokan ketika menghadapi bentuk-bentuk seni macam itu. Alih-alih membongkar selubung, pengkajian berjalan terlalu jauh, menempuh wilayah-wilayah sosial-politik sembari melalaikan selubung lain yang nyata-nyata telah memanipulasi material-material artistiknya. Tabiat pengkajian yang tak insyaf akan kehadiran rezim estetik tertentu yang menguasai tekhnik produksi artistik hingga cara pembacaan.
Menimbang tabiat pengkajian macam ini, Nirwan Dewanto (Di Seberang Seni, di Seberang Kaji), berlandas pada argumentasi yang menyerang kelatahan global terhadap pluralisme, mengajukan formalisme sebagai antinya. Pilihan formalisme ini juga ia basiskan pada kondisi-kondisi sosial masyarakat – segi kehidupan – yang menurutnya masih diliputi takhayul, kelisanan, dan irrasionalitas.
Benar, irrasionalitas masih belum tuntas terangkat dari lubuk kehidupan sosial kita. Tapi, benar, jika modernitas telah lama bertunas bahkan telah sanggup mengubah sejumlah segi kehidupan sosial. Dan pun benar adanya bahwa kondisi-kondisi post-modern telah hadir di sini. Dengan segala benturan inilah formalisme kehilangan gerak majunya.
Formalisme, bagaimanapun, belaka mengindahkan sisi dalam seni. Mengabaikan relasi-relasi yang terbentuk pada realitas material dimana seni bukan hanya sebagai suatu produk artistik, tapi juga produk komoditas. Artinya, prinsip formalisme telah memisahkan relasi tekhnik artistik dengan tekhnik produksi dan ideologi yang melandasnya. Mengurung seni di dalam seni dan mungkin sedikit dibubuhi aksen romantik dengan mengijinkan kehadiran pengarang sebagai suatu biografi terbuka. Agar sedikit mengesankan hadirnya kehidupan barangkali atau mungkin mengesankan kemelimpahan kehidupan individual – Sungguh, tak aneh jika ND yang penganjur formalisme juga pembela lirisme romantik – .
Namun, tentu saja formalisme merupakan rumah yang aman dan nyaman bagi kaki tangan rezim metafor, para pengikut setia Mallarme yang menimba ekperimentasi bentuk (sayang sekedar bentuk) lebih lanjutnya kepada sastrawan-sastrawan Amerika Latin. Padahal rezim metafor inilah yang mestinya diruntuh. Bahwa tekhnik ini telah begitu rupa menyandera kesadaran khalayak seni dengan kandungan kelatenan yang dipernyanakan padanya. Kelatenan ini telah sangat membius, seolah benda keramat yang ditaruh di balik selubung metafor.
Aku kira gagasan formalisme yang diseru pada hari ini sama halnya dengan pengabaian terhadap pencapaian tekhnik (re)produksi yang telah begitu rupa memisahkan seni dari relasi-relasi tradisionalnya. Kritik yang menghujam ke dalam jantung praktik komodifikasi seni dan siasat mengintimkan pasar dengan konsumen melalui pluralisme oleh karenanya kehilangan manfaat jika melalaikan bentuk artistik tertentu sebagai material dasarnya. Sama sekali sia-sia desakan keras mengubah cara kaji seni jika tanpa disertai upaya keras mengubah bentuk artistik dalam seni.
http://koran-marjinal.blogspot.com/
20.47 | | 0 Comments
Sebab sebab sakit!!!
NO | SAKIT | SEBAB-SEBAB | OBAT |
| 11 Jan 2009 | | |
1 | Mag | Suka ngomel, marah2 | Sabar, sholat 5 waktu jgn lewat, sholat lail |
| 18 Jan 2009 | | |
2 | Anak Bisu tuli dr lahir | Ibu dominant, sulit disanehati (telinga kanan nggak dengar), telinga kiri nggak dengar krn kalau dinasehati jengkel | Mau mendengar nasihat suami, istighfar |
| Asura 37 | | |
3 | Stroke 2 th | | Sholat 5 waktu, jgn sering jengkel, sholat lail |
4 | glukoma | Marah jengkel yg amat kuat | |
5 | Mata kabur sampai nggak bisa lihat | Meremehkan istri/ anak | |
6 | Bengkak di dubur sblh kiri (berhubungan dg duduk utk santai) | Emosi yg dipendam, nyuruh org nggak mampu dipendam emosi terus marah | Jgn emosi, sujud pd Allah, jgn main2 sujudnya. |
* | kanker | | Datang ke tpi krn nggak bisa hanya berdoa sendiri |
7 | Rematik kaki sblh kanan, kaki kesemutan | Di dlm rmh tangga nyuruh anak/ suami sambil marah | Nyuruh sambil senyum |
| | | |
| 25 Jan 2009 | | |
| | | |
8 | Sakit perut | Suka mengulur ulur waktu, sekarepe dewe, meremehkan sesuatu | Ubah perilaku, sholat 5 waktu, tahajut dan berdoa |
9 | Bronchitis | Agak pendiam, mudah tersinggung | Ubah perilaku, sholat 5 waktu, tahajut dan berdoa |
10 | Gula 25 th | Merasa Solusi dan nasihatnya benar. Kalau nyuruh sambil marah | Ubah perilaku, sholat 5 waktu, tahajut dan berdoa |
11 | Batu empedu | Kalau berbicara sering gibah (bergunjing) | Jgn gibah, sholat 5 waktu dan Tahajud serta berdoa |
12 | Pergelangan kaki kanan sakit kalau jalan | Maunya nyuruh yg baik tp masih kaku | |
13 | Kaki kiri ( lutut sebelah belakang) sakit | Dulu dalam mecari rejeki suka nyuruh temennya ada factor nakal | Niat berubah |
| Albaqarah 160, mrk telah taoubat, dan memperbaiki. Maka taubat mereka yang Aku terima | | |
14 | Kaki dan tangan kiri kesemutan | Kalau melakukan pekerjaan di ktr dan di rumah ngomel | Jgn suka ngomel, sodakoh, sholat |
15 | Pusing sdh lama | Sering berpikir terlalu berat, sering agak curiga sama suami, klau ada masalah ngomel, merasa selalu benar | |
16 | 7 bln tangan kiri nyeri (ada penumbatan pembuluh vena dan sdh dioperasi} | Sering membaca amalan2 tertentu, jengkel dg temennya tp diam | Lepaskan amalan2 nya, jgn jengkel |
17 | Beser | Sering ketakutan, khawatir, tidak pd | Pd tapi jangan sombong |
18 | cacar | Keinginan yg ditahan tp sambil sedikit nafsu | |
| | | |
| 1 Feb 2009, 02187797000/ 8000 | | |
| | | |
19 | 4 th stroke (yang lemes) kaki kanan dan kiri lumpuh | Punya masalah yg dipikirkan dg jengkel plus takut dan khawatir | Hilangkan jengkel dan takut, mohon ampun doa dan sholat malam |
20 | Umur 8 th sering ngompol dan anak yg lain sering kena musibah (kenakalan remeaja | Ngompol krn orang tua yg khawatir terlalu tinggi Anak nakal krn dulunya salah satu orang tua agak bandel | Khawatirnya dihilangkan, mohon ampun, ajak anak melakukan hal2 yg baik, doa |
21 | Jatuh, saraf, tulang belakang geser, kaki kiri sakit | Sering marah, emosi, kaku | Jgn sering marah |
22 | sariawan | mengumpat | |
23 | pusing | Su’udhon | |
24 | Asam urat, kaki kanan sebelah kanan sakit dan belikat kanan sakit temputung dengkul kanan pengapuran | Punya keinginan/ nyuruh yang baik dg marah Utk belikat klau melakukan pekerjaan atau nyruh suka ngomel/ kesel | shodakoh |
25 | Tengkuk pegel dan nyeri menjalar tubuh yg lain sampai kaki, bangun pagi lambung nyeri, nyeri di jantung | Jangan sering emosi, marahnya di dlm hati | Jgn kaku dlm keluarga dan pekerjaan, jgn emosi |
| Al Araf 124 jika ada orang membaca ayat alquran dengarkan… | | |
| | | |
| 8 Februari 2009 | | |
| | | |
26 | Pemakai narkoba, pengidap HIV, nggak bisa ngelihat | HIV, ambisinya besar, kekakuan hati besar, emosinya tinggi | Taubat |
27 | Radang Lambung, | Mencari ilmu, dimandiin kembang, | Iklas melepas ilmu di dalam tubuh, solat tahajut, minta ampun, bersyukur pada Allah, mohon dikeluarkan ilmunya |
28 | Perut bunyi krucuk2, perut bagian bawah sakit, pinggul kiri bengkak (samping agak ke belakang, bab sulit, gangguan pencernakan | Suka marah kpd anak & menantu | Jgn jengkelan |
29 | Anak perempuan umur 31 th, sdh 5 th kena stres | Pernahkah ikut perguruan yang macem2 | Anaknya harus taubat, doakan dan minta ampunkan dosanya |
30 | jantung bengkak dan ada darah beku | Merasa lebih pandai dari orang lain, utk darah beku punya keinginan yang kuat | Rendah hatilah, santai |
31 | Gagal ginjal | Emosi, jengkel sama isteri yang disimpan | |
32 | Persendian pada lutut bengkak dan nyeri | Kekakuan, keluesan pada pekerjaan atau rumah tangga | Belajar memahami isteri, kalau nyuruh jangan sakdet saknyet |
33 | Jantung bocor bagian katup | Jengkel sama suami, dinasehati suami suka nolak, marah disimpan | Harus diubah, mau dinasehati |
| | | |
| 15 Februari 2009 hati spasi penyakit kirim ke 9388 | | |
| | | |
34 | Dengkul radang , nggak bisa keluar minyak lagi. Dulunya pernah jatuh dan patah tulang. (jatuh hanya sebab saja) | Waktu masih muda kalau nyuruh dg kaku, kalau punya keinginan ngotot | Berdoa utk Keluarkan ilmunya |
35 | Kangker usus, gagal ginjal | Benci dg menantunya atau menantu benci dg mertua | |
36 | Benjolan di payudara kanan (kanker payudara) | Sering jengkel/ marah sama suami yang disimpan | Belajar tidak jengkel pd suami, istighfar. Minta ampun dan mohon kesembuhan |
37 | Kaki sakit dari th 2000, lutut kanan | Dulu sebelum sakit, senantiasa nyuruh melakukan hal baik, kalau yg disuruh tidak bisa lalu marah | Belajar tdk nyuruh dan jengkel, khusunya pd anak, suami dan saudara |
38 | Pusing (vertigo) | Kalau dikasih nasihat, mikir sendiri, adu argumen | Dengerin nasihat anak/ suami jangan bertengkar. |
39 | Sakit di punggung tulang ekor bagian bawah | Sering jengkel, disimpan khususnya did lm keluarga | Jangan jengkel cari solusinya |
40 | Mag, jantung tp bukan, liver juga bukan | Sulit tidak jengkel sulit mengakui kesalahan | Sering baca Al Quran |
| | | |
| 22 feb 2009 | | |
| | | |
41 | Rabun mata | Mata hub dg melihat, awalnya dr merendahkan orang lain | |
| Asyura 30 musibah yang kau terima dari tanganmu sendiri | | |
42 | Sakit bahu | Hub dg pekerjaan, kadang bila nyuruh orang lain kalau nggak pas jadi jengkel | |
43 | Sakit di dengkul kiri 1 tahun | Dulunya kalau punya keinginan didlm keluarga ngotot keinginan harus terlaksana | Jalankan syariat dg baik, baca Quran dan maknanya |
44 | flek pada paru, | Flek krn gampang tersinggung | |
45 | Sariawan | Kalau bicara nyakitin orang lain | |
46 | Kepala belakang kram/ kesemuatan | Sering jengkel | |
47 | Anak 10 bln bermasalah dg penglihatan (matanya minus) dlm darah ternyata ada virusnya | Orang tua Kalau marah atau dalam marahnya merendahkan orang lain | berdoa |
48 | Buah pinggang/ ginjal mengandung air (bengkak) | Sering jengkel yang dipendam dg isteri | |
| | | |
| Minggu 1 Maret 2009 | | |
| | | |
49 | Asam lambung tinggi | Sering emosi dlm keluarga | |
50 | Tubuh lemes | Sering kalau dinasehati agak ngeyel | |
51 | Sakit mata sebelah kanan, kabur | sebelum sakit, kalau melihat sesuatu menganggap tidak pernah beres | |
| Al Baqarah 160 mrk telah tobat dan telah memperbaiki diri, maka tobat mereka yg aku terima | | |
52 | Bag dada (ulu hati) sering ada yg ngganjel, kayak diikat | Ulu hati hub dg emosi dan kekakuan, sering emosi sama anak atau sama suami | Kalau dinasehati suami dengerin, jangan marah sama anak |
53 | narkoba | | Tobat, berdoa dan doa dr orang tua yg iklas |
54 | kaki kaku, sakit dan sering kesemutan | sering kaku di rumah, ngatur ini itu sambil marah | |
55 | 3 th ada tumor di tulang belakang (daerah tulang ekor), tdk bisa jln dan menggerakkan kakinya | Pendiam, kalau ada masalah dlm keluarga sering jengkel dipendam | Mohon ampun, minta maaf sama anak dan suami, serius dlm bertobat. Datang ke tpi |
56 | Ambaien sdh bertahun2 | Kalau ada masalah yang menjengkelkan disimpan | Bicarakan dg baik |
57 | Belum punya jodoh | Dulunya Orang tua kalau ada temennya datang nggak boleh | Ikhtiar, carikan jodoh, dekati saudara2, doa |
58 | Rabun yg tidak kunjung sembuh | Cara memandang kita tutupi sendiri, sebelumnya meremehkan anak, suami/ isteri, orang tua dan orang lain | Mau berubah |
59 | Batuk terus | Sering jengkel sama anak2 yang diajar | sabar |
| | | |
| Senin 2 maret 2009 | | |
| | | |
60 | stroke | Diam tp gampang tersinggung | |
61 | koma | Merendahkan suami | |
62 | 7 bln sakit perut kiri dan kanan | Kiri Sering marah sama isteri dan anak, kanan punya kemauan kpd istri dan anak yang tidak kesampaian terus jadi marah | |
63 | Kaki eksim kering di telapak kaki | Melihat keadaan rumah pengin mengerjakan tp tdk dikerjakan | |
64 | Anak 11 th lemah daya pikirnya | Orang tua suka mikir, ngelamun | |
65 | Darah rendah | Kekhawatirannya tinggi | |
66 | pusing | | |
67 | Keropos tulang, oestoporosis di atas pinggul tulang belakang | Di rumah sering marah kpd suami | sabar |
| | | |
| Minggu 8 maret 2009 | | |
| | | |
68 | Hipertensi, jantung koroner, asam urat, mag, kolestorel, oestoporoses, pengaykit kulit dan bengkak2 serta kaku | Kalau punya keingingan ngotot | Minta ampun sama Allah, |
69 | Leher ada benjolan, bisa karena radang paru atau gejala tbc | Cenderung agak pendiam tapi gampang tersinggung | Lebih kooperatif dan jgn gampang tersinggung |
70 | Tumor jinak | Marah/ jengkel pd seseorang, tp tdk bisa mengeluarkannya | |
71 | Infeksi pd usus besar | Gampang emosional | |
72 | Kemeng, lemes | Sering ngomel, jengkel | |
| Sakit punggung | Kalau menjalankan pekerjaan, apa yg dikerjakan dg kaku | |
73 | Kuping kiri sakit | Gampang tersinggung | |
74 | Pusing | Diajak diskusi, berpikir yg lain | |
75 | Polip hidung | Temennya hanya satu, tidak berteman dg yg lain. Tidak mampu berinteraksi dg yg lain | |
| | | |
| Senin 9 maret 09 | | |
| | | |
76 | Sakit pinggang 23 tahun, dada sebelah kanan sakit, nyesek, kesimpulan ada pengapuran di pinggul sebelah kiri | Pendiam, dlm masalah keluarga sering jengkel, terutama dg isteri jengk tp milih diam | |
77 | Jantung bocor, | Kesalahan bertahun2, kalau marah diam saja, | taubat |
78 | Pompa jantung tidak berfungsi | Rasa khawatir atau semangat hidupnya kurang | |
79 | Liver | Sudah pendiam dan kaku, dikasih tahu diam saja | |
80 | lambung bengkak Benjolan di ulu hati | Dulu cenderung emosional dlm keluarga | |
81 | Kaki kanan sakit di tulang betis | Sering menyuruh kebaikan dengan marah/ jengkel | |
82 | Sakit jantung koroner | Sering marah dg isteri, yang reda | |
83 | Fungsi ginjal menurun | Serng marah dg pasangan, yg disimpan | |
84 | porstat | Kalau punya keinginan ngotot | |
85 | Diabetes | Ibu sering mengendalikan rumah, sering mengatur, jengkel dan marah. | |
86 | Kepala sakit | Kalau berpikir aneh2, suudhon, curiga | |
87 | Lutut sampai telapak kaki baal | kaku dalam rumah tangga | |
| | | |
| Minggu 15 maret 2009 | | |
| | | |
88 | Tulang punggung/ tlg belakang ada pengapuran akibta tulang pinggul dan kaki kanan sakit | Berhubungan dg Emosi dlm keluarga, sering jengkel dan kaku dlm keluarga | |
89 | Kista endometrioma, kalau mens sakit dan darahnya banyak | Sering jengkel kpd suami atau pd orang tua | |
* | Menahan / menanggulangi jengkel | Lihat bhw yg ada depan kita adalah ujian, jgn merasa direndahkan, dilecehkan. Kalau dimarahi biarkan dan doakan yg baik | |
90 | Stroke dr tangan kiri, pinggang sampai kaki kiri | Kalau punya keinginan pd isteri sering marah walaupun disimpan. Isteri terlalu galak sehingga suami takut | Jangan jengkel, doakan isteri yg baik |
91 | vertigo | Kalau diberi masukan/ nasihat malah berpikir sendiri | |
92 | Tumor payudara kiri | | |
93 | 2 th kaki dan kanan stroke yg agak kaku | Dlm keseharian, dlm pek atau rmh tangga menganjurkan kebenaran tp dg kaku, kalau yg diberitahu menolak marah | |
94 | Hamil 3 kali gugur | Benci/ marah kpd suami, ibu dan ayah | |
95 | Denyut nadi dan jantung berdenyut sangat cepat samapai bergetar | Punya ilmu | Melepas ilmu |
96 | Gagal ginjal (keratin 6,4) | Dulu atau sampai sekarang menyimpan jengkel sama isteri | |
97 | Anak ada benjolan di bawah mata kaki kanan | Salah satu orang tua mengatur rumah tangga dg kaku | |
98 | Hati yg cemas | tawakal | |
| | | |
| Senin 16 maret 2009 | | |
| | | |
99 | Sakit kepala di kening, | | |
100 | Sakit kepala di belakang telinga kanan dan kiri sampai ke kepala belakang | Sering jengkel, masalahnya belum selesai sdh jengekl, kalau ada yg ngasih nasihat jengkel | |
101 | Sakit kepala di ubun2 | | |
102 | Kanker bhuli2 (kandung kemih) kalau kencing sakit kadang keluar darah (kalau laki2 porstat) | Terbiasa kalau menginginkan sesuatu pakai acara ngotot, marah | |
103 | Sakit ginjal cuci darah sdh 8 th dulunya dari darah tinggi | Msh menyimpan jengkel pada iseri atau saudara dan sering marah2 | |
104 | Sakit kepala spt bunyi seeng | Kalau ada masalah sering dilamunkan saja tidak diceritakan ke suami atau orang lain | |
105 | Kepala sakit seluruhnya terasa berat sdh 3 th | Banyak beban pikiran, tdk emosi tapi dipikir saja | |
106 | pelupa | Sering datang ke majelis tapi tidak memperhatikan, gampang meremehkan orang lain | |
107 | Sejenis kurap di wajah | Kurang begitu sensitive dg lingkungan, orangnya agak kaku | Bersikap luwes |
| | | |
| Minggu 22 Maret 2003 | | |
| | | |
108 | Anak usia 13 bln sulit bab (usus yg ke anus kecil) | Di antara orang tua kalau ada masalah didiamkan saja tidak dicarikan solusinya | |
109 | Pusing 20 th, 5 th telapak kaki sampai lutut sakit kaya dicucuk jarum , baal, dingin | Membaca amalan3 sampai berapa ratus kali untuk ini untuk itu | Baca Quran |
110 | Darah tinggi | Suka buru2 dan cenderung emosional | |
111 | Mens keluar terus menerus | Kalau bicara ngotor (ngotot) sama suami/anak | |
112 | Benjolan di rahim (spt kanker rahim) | | |
113 | Depresi sdh betahun2 yg berakibat rasa sakit2, pantat sebelah kiri sakit dan dingin | Dulu pernah punya ilmu | |
114 | Sesak nafas | Kalau ada masalah di rumah tidak diselesaikan malah diam | |
115 | 8 bulan Tangan nggak bisa lurus (sdh dirurut) terutama jempol | Tangan Berhubungan dg pekerjaan, kalau kanan menyuruh pekerjaan yang baik dg penekanan2 | |
116 | Sakit mata sdh 5 tahun (kabur, mata kanan tdk bisa melihat ) | Suka meremehkan istri | |
117 | Leher kiri, bahu sampai kaki nyeri semua (mau stroke) | Tidak melaksanakan sholat 5 waktu. Agak pendiam tp sering emosional yang sidimpan dlm hati sama suami atau anak | Belajar tertib sholat, sholat tahajut, baca Quran |
118 | Pusing di ubun2 | | |
119 | Migraine sebelah kiri dan kanan | Galak, kalau kiri sering berpikiran curiga, suudhon. Sebelah kanan di rumah atau di pekerjaan apa yang kitia pikirkan merasa benar | |
120 | Hidung suka mampet | Sering berpikir agak berat | |
121 | Jantung (nyeri dada kiri) | Emosional dan marah yang kuat sekali. Marah ygn disimpan dpat menyebabkan tersumbat saluran jantung yng menyebabkan jantung kororner | |
122 | Jatuh sdh 4 bln tidak patah tulang tp ototnya kurang kuat | Dlm mensikapai sesuatu kurang yakin, kurang pd dan putus asanya lebih kuat (jatuh hanya penyebab saja) | |
| | | |
| Senin 23 Maret 2009 | | |
| | | |
123 | Keluar keringat dr tangan dan kaki sejak umu 4 th, terus ngomong tidak jelas, penakut | Rasa khawatir yang tinggi | Belajar pd |
124 | Kaki sakit drth 2004, lambung sakit larinya ke kaki (kaki asam urat) | Di keluarga sering kalau menjalankan pekerjaan keluarga sering jengkel dan marah | |
125 | Mata menutup (tidak bisa terbuka) | Tidak mau diberikan nasihat oleh orang tua | Mohon ampun sama orang tua |
126 | Mata sudah terbuka namun belum dapat melihat | Meremehkan orang lain terutam orang tua | |
127 | Payudara sebelah kiri ada benjolan (belum menikah) | sering jengkel pada ibu | |
128 | Kepala kiri sering migrain | Sering marah, sering suudhon | |
129 | 9 th diabet | Sering jengkel sama anak, kalau nyuruh pakai marah dan harus | |
130 | Sesak napas di ulu hati | Suka membaca bacaan2 selain Al Quran, tafsir. Membaca ini sekian kali biar ini itu | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
20.13 | | 0 Comments